Berikut adalah salah satu site plan kami yang memecahkan masalah lahan berkontur ekstrim di tengah kota.
Bentuk solusi Site Plan di lahan berkontur |
Pengaturan jalan yang efisien serta hemat investasi |
Rencana pemotongah lahan yang efektif |
Saluran air buangan yang tertata |
Berikut adalah dasar data awal perencanaan kami sebelum pengukuran dilakukan di lahan tersebut.
Hubungi kami untuk membantu Anda merencanakan town house di lahan terbaik yang Anda miliki.
Gambar sertivikat yang menjadi dasar awal perencanaan |
Pada halaman ini kami mencoba menjelaskan mengapa tanah yang konturnya lebih dari 15 persen sebaiknya dihindari, dari berbagai aspek dan pengalaman kami, berikut ini adalah uraiannya.
Apa yang dimaksud lereng curam
- Lereng curam terdiri dari area di mana gradien kemiringan biasanya 15 persen atau lebih besar.
- Daerah-daerah ini bisa terjadi di lereng bukit, pegunungan, atau di sepanjang sisi jurang.
- Hindari pengembangan di lereng curam, punggungan, dan jurang, terutama yang itu dengan kemiringan samping 15 persen atau lebih.
- Pertahankan vegetasi yang ada untuk meminimalkan potensi erosi dan pembentukan endapan.
- Jika pelestarian vegetasi yang ada harus dihilangkan maka coba membangun kembali vegetasi baru di area tersebut.
- Sebaiknya rencanakan site plan di area yang lebih datar untuk mengurangi volume potong dan isi tanah serta untuk meringankan biaya pematangan lahan.
Mengapa menghindari lereng curam
- Merencanakan site plan di lereng curam menyebabkan peningkatan erosi tanah dan limpasan air hujan selama dan setelah konstruksi.
- Banyak studi telah menunjukkan potensi erosi tanah meningkat pada lereng yang memiliki tingkat kemiringan 15 persen atau lebih.
- Mengembangkan perumahan di lereng curam juga menghasilkan sedimen yang berlebihan pemuatan limpasan curahan air hujan yang akan membebani drainase.
- Karena itu, membangun perumahan di lereng dengan kemiringan 15 persen atau lebih besar harus dihindari untuk diminimalisir erosi, kehilangan tanah, degradasi air permukaan, dan berlebihan limpasan air hujan.
- Selanjutnya, lereng dengan kemiringan 25 persen atau lebih harus dihindari sama sekali !!!.
- Lebih banyak lahan terganggu ketika mengembangkan lereng curam versus pengembangan flat tanah.
Kesimpulan kami
Idealnya, lereng curam harus dibiarkan dalam keadaan alami dan tidak terganggu untuk melestarikan topografi alami dan karakter lahan, tanah alami yang terkait karakteristik tanah, serta vegetasi yang ada.
Meninggalkan area tersebut dan tidak diganggu akan meminimalkan potensi erosi, melindungi kualitas air, dan meminimalkan penilaian biaya.
Semoga tulisan singkat kami ini dapat bermanfaat, dan memberikan penjelasan kepada pemilik lahan yang lahanya berada di lereng curam.
Lihat site plan lainnya:
- Bikin Site Plan Rumah
- Rumah Sederhana Sehat
- Rumah PreCast
- Rumah Townhouse
- Mengenai Pemukiman
- Pasar Modern
- Town House di Perumahan
- Program Perumahan Rakyat
- Lahan Industri
- Town House Berkontur