Fasilitas Umum Perumahan
Berikut adalah upaya menyiasati fasilitas umum yang kosong dengan aktivitas kegiatan ekonomi berupa tempat kuliner, salah satu konsep tapak yang kami rencanakan yang berfungsi juga sebagai penarik minat pembeli rumah di perumahan ini.
Dengan desain kontainer, yang mudah dan cepat diproduksi, dan dapat dibongkar serta dijual kembali setelah perumahan ini terjual habis, atau dapat pula kelak diserahterimakan kepada pengurus perumahan yang telah dihuni untuk tetap difungsikan sebagai tempat kuliner.
Gagasan lain dapat Anda kembangkan untuk perumahan yang sedang dikembangkan, karena selain menemukan fasilitas perumahan yang bisa memberikan kontribusi kepada penjualan unit, fasilitas perumahan yang bermotif komersial, bisa memberikan tambahan pendapatan operasional bagi pengembang perumahan tersebut.
Yang perlu diperhatikan adalah biaya investasi untuk pengadaan fasilitas umum perumahan, jangan sampai menggerus modal yang seharusnya digunakan untuk membangun unit.
Tata Ruang Jalur Wisata
Jalur wisata adalah bagian dari tata ruang yang terletak tepat di luar tempat wisata utama seperti taman nasional, area hutan belantara, atau area resor alam.
Tempat-tempat ini menyediakan layanan untuk para tamu dari tempat-tempat wisata yang berdekatan, seperti pom bensi, makanan, dan penginapan, keberhasilannya bergantung pada tempat-tempat wisata utama untuk meningkatkan ekonomi lokal.
Karena mereka saling berdekatan maka tindakan manajemen yang dilakukan baik oleh pelayanan, atraksi atau keunikan komunitas itu sendiri memiliki dampak langsung satu sama lain.
Menyelaraskan dampak sosial, ekonomi, dan ekologis yang dilakukan bersama menjadi pertimbangan utama dalam mempertahankan keberadaannya.
Sebagai contoh, peningkatan aktivitas wisata musiman dapat memberikan dampak sangat signifikan pada infrastruktur jalur wisata, artinya mempertahankan kegiatan musiman yang terus dapat diterima wisatawan menjadi kepentingan bersama.
Secara ekonomi, pariwisata bisa menjadi anugerah, bahkan bisa membuat produk lokal mulai dikenal masyarakat luar.
Harga tanah yang dekat dengan tempat wisata bahkan dapat meningkat 330% per 5 tahun.
Implikasi ekologis termasuk dari manajemen daerah aliran sungai, manajemen kebakaran dalam konteks kota dan hutan, dan polusi suara dan udara merupakan masalah yang umum terjadi pada jalur wisata dan objek wisata di sekitarnya.
Karena tanggung jawab bersama ini, manajemen pengelola wisata sering membentuk kemitraan dengan otoritas kota setempat.