Apa Perbedaan Perumahan Klaster dan Perumahan Town house?
a) Perumahan klaster cakupannya lebih luas dan banyak hingga ratusan unit dalam satu lingkungan, sedangkan perumahan townhouse adalah perumahan yang cakupan unitnya terbatas antara 10 unit sampai 30 unit dalam satu lingkungan.b) Biasanya lingkungan perumahan klaster terbagi dalam beberapa kelompok yang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, sedangkan perumahan townhouse hanya ada dalam satu lingkungan yang tidak terbagi dalam beberapa kelompok karena cakupan unitnya sedikit.
c) Biasanya perumahan klaster terdiri atas beberapa tipe rumah, mulai dari tipe kecil hingga tipe besar dalam satu lingkungan, sedangkan perumahan townhouse tidak memiliki tipe kecil karena biasanya unit townhouse berkonsep tingkat (dua lantai).
d) Perumahan klaster hanya memiliki fasilitas bersama (fasos dan fasum) standar, seperti taman, adapun jogging track, sport club, dan sarana ibadah hanya dapat dijumpai di perumahan klaster besar (kota mandiri), sedangkan perumahan townhouse biasanya sudah dilengkapi sarana tambahan seperti sarana yang terdapat pada kota mandiri sehingga terkesan lebih elegan.
e) Perumahan klaster bisa dibuat di mana saja, sedangkan perumahan townhouse biasanya hanya dibangun di tengah kota karena pada dasarnya perumahan townhouse adalah perumahan untuk para ekspatriat dan pekerja perkotaan yang menginginkan suasana berbeda di tengah padatnya kota.
Berikut adalah salah satu perencanaan kami di areal yang relative kecil hasil karya kami.
Perumahan Kluster = Perumahan Tanpa Pagar
Saat ini perumahan klaster (cluster) atau biasa dikenal dengan rumah tanpa pagar banyak diminati konsumen properti sehingga banyak developer yang mengembangkan tipe perumahan ini. perumahan klaster adalah rumah yang sistem keamanannya diserahkan secara kolektif dengan mengandalkan tembok yang mengelilingi blok penghuni.
Walaupun penataan perumahan klaster begitu apik dan tersistem, namun jika tidak dikelola dengan baik oleh pihak pengelola, bisa merugikan warga penghuni perumahan tersebut.
Masalah pertama adalah parkir yang membludak di depan rumah atau dipinggir jalan tanpa pembatasan jumlah kendaraan karena merasa aman oleh adanya tembok tersebut.
Setiap penghuni bisa seenaknya memarkir empat atau lima kendaraan, bahkan kenclaraan niaga (truk, mobil boks).
Dengan konsep klaster tanpa pagar, anak kecil bisa berlari langsung dari halaman rumah menuju ke jalan sehingga rawan menimbulkan kecelakaan.
Masalah kedua adalah adanya penghuni yang belum mampu membedakan antara Permukiman dan Pergudangan.
Akibatnya mereka bisa seenak nya memfungsikan unit perumahan klaster sebagai gudang yang pada akhirnya menjadi bibit permusuhan antar tetangga.
Sedangkan masalah ketiga adalah faktor keamanan di mana ada akses penduduk sekitar yang bisa bebas naik turun tembok pembatas perumahan dengan memanjatnya sehingga membahayakan warga perumahan klaster.
Tips Memilih Perumahan Kluster
Berikut tips yang harus diperhatikan agar kita tidak salah pilih perumahan klaster:
1. Jika ingin membeli rumah, jangan segan untuk mensurveinya pada malam hari, ketika wajah asli lingkungan perumahan tersebut bisa kita 1ihat. Jika perlu hubungi teman atau kerabat di situ untuk mencari informasi.
2. Jangan segan menanyakan kepada petugas keamanan tentang kebiasaan/sistem keamanan yang dipakai. Perhatikan apakah sistem keamanannya cfektif mulai dari saat kendaraan kita masuk.
3. Perhatikan perencanaan rumah-rumah yang dibangun oleh pengemhang, apakah garasi di setiap rumah bisa menampung minimal dua mobil sehingga semuanya bisa tertib dan lingkungan sedap dipandang mata.
Semoga artikel kami ini bermnafaat, temuka lebih banyak artikel kami di ratusan halaman kami lainnya.