Menyelesaikan desian kontur tanah terkadang sangat rumit, karena perencana harus banyak menganalisis berbagai faktor yang terkait dengan penyelesaian fisik dan konstruksi.
Manajemen pengaturan tanah urukan dan timbunan saat mempelajari kontur tanah harus diselesaikan bersamaan dengan bagaimana kita meletakan bangunan diatasnya kelak.
Kemudian bagaimana pilihan konstruksi yang akan dipakai untuk mengatur dinding penahan tanah, atau sekedar mengatur kemiringan untuk ditanami pohon yang mampu menahan longsoran.
Juga menjadi pertimbangan seorang perencana dalam menyiasati kontur tanah, adalah kondisi batas-batas lahan tetangga, selain masalah keamanan juga mengenai penyelesaian drainase, karena perubahan fisik lahan mengakibatkan kondisi awal harus bisa disiasati dengan rencana teknis yang tepat.
Jika seorang perencana memiliki pengalaman pernah hadir dalam pelaksanaan pematangan lahan, sepertinya tidak terlalu rumit saat menentukan pilihan disain yang terbaik, untuk itulah pemilik lahan sebaiknya menunjuk perencana site plan yang memiliki pengalaman menyelesaikan pematangan lahan di tanah berkontur sebelumnya.
Berapa Kemiringan Site Plan?
Untuk lahan berkontur yang hendak direncanakan site plannya disesuaikan dengan fungsi atau fasilitas-fasilitas yang direncanakan di lahan tersebut.Untuk lahan industri, semakin kecil tolerasnsi kemiringan lahannya, karena pabrik-pabrik yang akan dibangun diatasnya, akan melakukan produksi yang terus menerus setiap hari, sehingga kemiringan berapapun akan mempengaruhi kecepatan produksi saat barang harus berpindah tempat saat prosesnya.
Sedangkan untuk perumahan harus mengikuti efisiensi dari pondasi antar kavlingnya, untuk bangunan 1 lantai akan berbeda dengan bangunan yang menyiapkan semi besment yang menyiasati ekstrimnya kontur lahan tersebut.
Sebagai contoh untuk perumahan sebaiknya tidak leibh tinggi dari 60 cm antar setiap kavling dan sangat disarankan ketinggian setiap kavlingnya 40 cm karena tinggi pondasi batu kali umumnya 60 cm, agar bangunan antar kavling tidak lebih rencah dari pondasi yang ada disebelahnya.
Sedangkan untuk resort atau kavling-kavling besar, lebih leluasa mensiasati ketinggian antar kavling, yang perlu diperhatikan adalah derajat kemiringan jalan terhadap carport, banyak perencana site plan yang kurang memerphatikan hal ini sehingga carportnya tidak nyaman ketika kendaraan harus parkir ke dalamnya.