Tahap awal rencana kawasan adalah mengenal fungsi-fungsi yang akan disiapkan di dalam kawasan yang direncanakan tersebut.
Dari permintaan atau kebutuhan kegiatan dan fungsi dirasa telah lengkap dari hasil kajian bisnis atau pemanfaatan ruang, mulailah rencana kawasan dimulai.
Pembagian zona atau blok kavling mulai di tata secara umum untuk kemudian di detailkan menjadi kelompok atau klaster didalam kawasan.
Pembuatan rencana kawasan bisa dibuat dengan cepat jika konsultan atau arsitek perencana telah memiliki pengalaman sebelumnya pada fungsi yang sama atau hampir sama, sehingga analisa kegiatan yang sebelumnya harus ia pelajari, tidak perlu dilakukan lagi.
Kemudian rencana kawasan memulai tahapan penggambaran teknis, dimana setiap garis yang ia lakukan berakibat pada biaya infrastruktur, maka lagi-lagi perencana yang telah memiliki pengalaman sebaiknya yang dilibatkan oleh pemberi tugas.
Pada halaman ini kami menyisipkan artikel kami mengenai Urbatecture sebagai dari wujud rencana kawasan secara keseluruhan.
Apa itu Urbatecture?
Proyek arsitektur, secara pandangan umum, terpisah dari konteks perkotaan sehingga banyak dianggap tidak memiliki makna atau hubungan apapun walau pada ujungnya proyek arsitektur turut mendedikasikan kualitas dirinya dan maknanya dari keseluruhan tata perkotaan.
Jelas bahwa setiap proyek arsitektur akan mempengaruhi rangkaian tata perkotaan di berbagai simpulnya begitu pula sebaliknya, yang berarti setiap daerah perkotaan terpengaruhi proyek arsitektur untuk melengkapi kualitas perkotaannya.
Tampaknya koalisi kedua bidang ini, dengan cara-cara tertentu, akan meningkatkan tingkat kebutuhan ruang yang dibuat di dalam setiap wilayah perkotaan dimanapun.
Kata Urbatecture berasal dari Arsitektur dan Urbanisme
Ini adalah istilah baru yang berurusan dengan dimensi arsitektur dan perkotaan sebagai pendekatan holistik karena perbedaan dua bidang ini lebih dari teori arsitektur yang pernah ada sebelumnya.
Ini didasarkan pada rekonsiliasi berbagai aspek umum dari masing-masing bidang baik arsitektur maupun rencana kota menjadi sebuah sistem terpadu.
Pada dasarnya, keterpaduan tersebut terjadi dari hampir semua skala proyek, untuk itu kita perlu mengenali manfaat fisik dan spasial mereka untuk mengevaluasi kualitas proyek tersebut dengan mengukur kebutuhan, sehingga masing-masing dapat saling melengkapi disisi perkotaan dan arsitektur dalam konteks kota.
Garis atau area konvergensi ini yang harus mengandung tingkat kualitas tertentu yang kita sebut sebagai "level tertinggi Urbatecture".
Fitur ini menunjukkan tingkat integritas kedua bidang untuk mengukur kelayakan dan keinginan konteks perkotaan dengan memperhitungkan parameter yang berdampak kuat dari kedua bidang.
Kesimpulannya Urbatecture mendefinisikan hubungan timbal balik ini dengan cara yang lebih konstan dan harus dapat saling mengandalkan.