Lahan yang lusa untuk dikembangkan menjadi pemukiman, membentuk kawasan pemukiman berpenduduk padat dikemudian hari yang direncanakan dengan tata ruang dan teknis perencanaan kawasan yang baik sejak awal.
Dalam gambar yang kami sajikan pada halaman ini zona pemukiman dikelompokkan dalam klaster, sehingga lalu lintas kendaraan di kawasan yang luas dapat diatur sejak awal perencanaan, dan disiapkan untuk terhubung dengan perluasan kota di masa depan.
Selain itu klaster dapat menjadi strategi pembukaan penjualan, sehingga pemilihan kavling tidak sporadis, juga dijadikan alasan teknis agar pematangan lahan dapat dilakukan bertahap-tahap agar biaya pengerjaan infrastruktur dapat menyesuaikan penjualan agar rencana investasi lebih mudah dihitung pada perencanaan kawasan ini.
Pelaksanaan di lapangan juga lebih mudah jika perencanaan kawasan dibagi menjadi beberapa klaster.
Mengembangkan lahan yang luas untuk dilakukan perencanaan kawasan pemukiman atau perumahan, menjadi bagian dari jasa yang dapat kami berikan, berikut ini adalah salah satu karya perencanaan kawasan yang pernah kami lakukan, temukan juga perencanaan kawasan kami lainnya di website ini.
Apa Manajemen Pada Site Plan
Pengaturan atau manajemen yang kompleks terkadang juga diperlukan untuk penyelesaian gambar site plan, khususnya untuk perencanaan yang bersifat khusus, seperti pelabuhan, bandara, kawasan pabrik, dan sebagainya, berikut ini adalah hal-hal yang terkadang memerlukan manajemen pada saat menyelesaikan site plan seperti:
- Tenaga ahli yang perlu dilibatkan dan apa saja output yang harus mereka hasilkan, serta waktu penggunaan tenaga ahli tersebut, agar tidak membebani pembiayaan site plan.
- Tahapan konstruksi atau pembangun bisa terkait penjualan atau pembiayaan pada fungsi yang akan diletakkan pada site plan.
- Terkait belanja barang seperti mesin khusus yang harus import dan didatangkan, tetapi fungsi lain harus diselesaikan terlebih dahulu, seperti jaringan listrik, infrastruktur jalan, sehingga ada pengaturan metode pelaksanaan konstruksi di lapangan.
- Strategi penjualan, seperti pada perumahan, yang mengakibatkan jalan untuk konstruksi harus di atur oleh perencana site plan, agar penghuni yang sudah membeli rumah tidak terganggu konstruksi tahap berikutnya.
- Pentahapan cut and fill lahan, yang menyebabkan perencana site plan harus memperhatikan langkah yang harus dilakukan terkait pematangan lahan pada rencana site plannya.
- Pembebasan lahan yang bertahap-tahap, tetapi pembangunan konstruksi harus dilaksanakan sebelum lahan tersebut selesai pembeliannya, sehingga perlu manajemen pelaksanaan konstruksi dan penjualan untuk membiayai pembelian lahan tersebut.
- Polusi udara, debu, kebisingan, bau juga bisa mempengaruhi perencanaan site plan sehingga perlu manajemen yang bisa mengaturnya.
Manajemen site plan yang dimaksud diatas berdampak pada pengaturan waktu, biaya dan siapa yang melaksanakan, yang harus diperhatikan oleh perencana site plan.