Di website ini Anda dapat menemukan ratusan gambar proyek perumahan serta video proyek perumahan yang pernah kami disain, sebelum melaksanakan proyek perumahan tersebut, para pemesan gambar site plan dan unit bangunannya, biasanya menjadikan gambar-gambar disain kami sebagai bagian dari proposal proyek perumahan, untuk diajukan kepada investor, perbankan sebagai pembiayaan serta untuk perijinan.
Sebelum memulai disain site plan terlebih dahulu kami akan meminta gambar batas lahan yang ingin direncanakan, biasanya ada di halaman belakang buku sertivikat, kemudian kami juga membutuhkan lokasi dari google map, dapat di bagikan melalui WA ke nomor yang kami berikan di website ini, setelah itu kami juga membutuhkan rencana panjang lebar kavling yang diinginkan, untuk kemudian kami membuatkan draf site plan terlebih dahulu sebelum disetujui untuk dilanjutkan.
Berikut ini adalah salah satu contoh karya kami dari ratusan lainnya yang ada di website ini.
Jika Anda telah menyelusuri halaman-halaman kami lainnya, maka sering kali kami menyisipkan artikel-artikel diantara profil karya site plan kami, kali ini kami mengulas secara sederhana mengenai KPR perumahan.
Cara Memilih Produk KPR dan Memilih Rumah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih produk KPR:
Angsuran Tetap
Ada kalanya lembaga penyalur KPR menawarkan produk angsuran tetap yang dapat mengakibatkan jangka waktu KPR menjadi lebih panjang/pendek.
KPR dengan angsuran tetap, artinya jumlah angsuran KPR yang dibayarkan setiap bulan akan tetap jumlahnya, namun jangka waktu KPR bisa berubah, lebih panjang atau pendek, tergantung pada fluktuasi tingkat bunga pasar.
Perubahan Suku Bunga
Suku Bunga KPR tidak tetap atau mengambang (floating), artinya tingkat suku bunga bisa berubah tergantung gejolak suku bunga di pasar uang.
Biasanya suku bunga tidak tetap lebih rendah daripada suku bunga tetap.
Jika lembaga penyalur KPR menawarkan tingkat bunga tidak tetap, maka ketika bunga pasar turun, umumnya bunga KPR yang ditawarkan kepada masyarakat juga akan turun. Demikian juga sebaliknya, ketika suku bunga di pasar uang naik maka bunga KPR ikut naik.
Setiap lembaga penyalur KPR mempunyai kebijakan yang berbeda tentang perubahan suku bunga.
Sebaiknya kita menanyakan apakah mereka berhak melakukan perubahan suku bunga setiap saat berdasarkan kriteria/tolak ukur tertentu.
Kita juga perlu menanyakan, jika terjadi penurunan bunga KPR, apakah penurunan itu juga akan diberlakukan terhadap KPR yang sudah dicairkan sebelumnya.
Ada kalanya, saat bunga turun, maka suku bunga baru hanya diberlakukan terhadap konsumen baru dan tidak berlaku bagi nasabah KPR yang sudah menikmati KPR.
Pastikan syarat tersebut tercantum dalam perjanjian kredit.
Menurunnya Sisa KPR Karena Angsuran
Pembayaran angsuran yang kita lakukan setiap bulan terdiri atas komponen pokok yang akan mengurangi sisa KPR dan komponen bunga yang akan menjadi pendapatan lembaga
penyalur KPR.
Pada awal masa KPR, komponen bunga akan lebih besar daripada pokok dan selanjutnya komponen bunga akan menurun sedangkan komponen pokok akan meningkat sampai KPR lunas.
Ada bank yang menghitung penurunan sisa KPR setiap bulan setelah menerima pembayaran angsuran bulanan.
Ada pula bank yang menghitung penurunan sisa KPR setiap tahun setelah menerima 12 kali angsuran.
Cara membedakannya adalah bahwa angsuran yang menurun setiap bulan lebih kecil daripada angsuran yang menurun setiap tahun meskipun besaran bunganya sama.
Pelunasan KPR Sebelum Waktunya
Umumnya lembaga penyalur KPR memberikan kesempatan kepada nasabah untuk melunasi KPR sebelum waktunya dengan syarat-syarat tertentu.
Biaya KPR
Biaya KPR mencakup biaya penilaian, biaya notaris, akta jual beli PPAT, akta perjanjian kredit, akta pemasangan Hak Tanggungan, premi asuransi kebakaran, premi asuransi jiwa kredit, dan lain-lain.
Biaya KPR harus dilunasi. sebelum penandatanganan perjanjian KPR (akad kredit).
Kebanyakan orang merasa takut menghubungi lembaga penyalur KPR karena khawatir aplikasi KPR-nya akan ditolak.
Pada kenyataannya, lembaga tersebut justru akan mencari cara terbaik memberikan KPR yang sesuai dengan kemampuan nasabah, karena itu merupakan bisnis mereka.
Dalam proses aplikasi KPR, lembaga penyalur KPR ingin mengetahui dan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
Penghasilan dan Pengeluaran
Penyalur KPR ingin tahu berapa besar penghasilan, sumber penghasilan, serta seberapa jauh kestabilan penghasilan kita.
Apabila kita memiliki penghasilan lain di luar gaji, atau istri/suami juga memiliki penghasilan, sebaiknya beritahukan agar mereka dapat memperhitungkan penghasilan tambahan tersebut dalam membantu kestabilan penghasilan kita. Mereka juga ingin mengetahui pengeluaran kita, termasuk utang jangka panjang lain, seperti angsuran atas pinjaman kendaraan bermotor, alat elektronik, serta cara dan kebiasaan dalam menggunakan kartu kredit.
Disiplin Membayar Utang
Mereka ingin tahu tingkat kedisiplinan kita dalam mengembalikan KPR. Apabila kita pernah mempunyai masalah pembayaran utang pada masa lalu, sebaiknya bicarakan hal itu secara terbuka dengan menyerahkan bukti yang diperlukan.
Dengan bersikap terbuka, kemungkinan besar tak ada hal yang perlu dirisaukan.
Kebiasaan Menabung
Penyalur KPR juga ingin tahu bagaimana kebiasaan kita menabung serta pengelolaan tabungan tersebut.
Mereka berasumsi jika kita memiliki kebiasaan menabung yang baik, maka kita akan cenderung untuk tertib dan patuh dalam membayar cicilan KPR.
Hasil Penilaian Rumah
Penyalur KPR juga akan mempertimbangkan hasil penilaian atas rumah berikut tanah yang akan dijadikan agunan KPR. Penilaian dilakukan atas rumah yang telah siap huni.
Hasil penilaian bisa lebih besar daripada harga jual, atau lebih kecil daripada harga jual, atau sama dengan harga jual.
Uang Muka
Besarnya uang muka tergantung pada kebijakan lembaga penyalur KPR tentang maksimum KPR yang dapat diberikan, serta hasil penilaian rumah dan tanah yang akan dibeli.
Kita dapat meminta saran dari unit pelayanan konsumen pada lembaga penyalur KPR jika kita menghadapi masalah uang muka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memilih rumah:
- Jarak lokasi permukiman dengan tempat kerja dan tempat tingal keluarga.
- Lokasi perumahan harus bebas banjir.
- Lokasi perumahan tidak dilewati Saluran Tegangan Tinggi (SUTET)milik PLN.
- Ketersediaan sarana transportasi umum yang memadai.
- Ketersediaan prasarana lingkungan, seperti pasar tradisional, pasar swalayan, sekolah, tempat ibadah, puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
- Ketersediaan sarana lingkungan termasuk saluran pembuangan air kotordi lokasi.
Ketersediaan jaringan listrik, jaringan air bersih, dan jaringan telepon.
Kualitas bangunannya termasuk saluran air kotor, instalasi air bersih, septictank dan resapannya harus berfungsi dengan baik.
Khusus Rumah Bekas
Jika Anda hendak membeli KPR rumah bekas, maka periksalah:
- PBB (Pajak Bumi dan Bangunan),
- Tagihan PLN, PAM, Telepon,
- Meteran listrik, dan lain-lain.