Karena gambar site plan adalah produk perencanaan teknik terkait konstruksi, maka akan berujung pada pembiayaan, oleh sebab itu, kegagalan site plan yang fatal adalah saat pemilihan solusi penerapan rencana, yang menyebabkan biaya konstruksi membengkak.

Misalnya, pemilihan jalur jalan yang menyebabkan harus membangun turap, sehingga biaya konstruksi jalan jadi membesar, atau lokasi kavling banyak yang berada di lahan yang sulit, untuk membuat bangunan di atasnya, sehingga harga bangunan jadi membesar.

Bisa juga kegagalan site plan terjadi akibat perencanaan kontur yang salah, dan baru diketahui setelah pekerjaan jalan dan bangunan dikerjakan, sehingga pada masa hujan, ada genangan yang ternyata elevasi drainase salah disain, sementara konstruksi jalan sudah hampir selesai.

Dan banyak lagi hal lainnya terkait konstruksi dan pelaksanaan teknik, sedangkan untuk disain non konstruksi, kegagalan yang bisa ditimbulkan karena site plan, antara lain alur proses menjadi tidak efisien, misalnya, tempat parkir penurunan barang tidak tepat terhadap tahapan awal proses pabrik, rumah makan, rumah sakit dan fungsi lainnya, yang menyebabkan biaya produksi membesar, karena perlu tambahan pegawai atau kegiatan ekstra saat beroperasi.

Maka, sebaiknya perencana site plan dianjurkan telah memiliki pengalaman dalam pembuatan site plan, karena kesalahan site plan setelah konstruksi tidak sekedar merubah gambar, tetapi biaya perbaikan, pembongkaran, penyesuaian konstruksi bisa berbiaya sangat besar.